Senin, 14 Januari 2008

Sidak Pupuk Di Kecamatan Jelbuk Kab. Jember



Kelangkaan Pupuk dibeberapa tempat, membuat petani kelimpungan menghadapi musim tanam. Persoalan kelangkaan pupuk sebenarnya terjadi hampir setiap mnghadapi musim tanam. Paling tidak ditingkat daerah ada 2 hal penting yang menyebabkan pupuk menjadi langka.
Penyebab pertama adalah pendataan kebutuhan dasar pupuk yang dilakukan oleh pemerintah ( Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Perindustrian dan perdagangan ). Pendataan pupuk dilakukan dengan asumsi kebutuhan tahun ini berdasarkan data kebutuhan tahun sebelumnya, akibatnya data kebutuhan belum mendekati angka realistis di lapangan. Mestinya pendataan dilakukan berdasarkan asumsi luas lahan dan jenis tanaman. Data yang belum mendekati realistis itu juga ditambah dengan tumpang tindih kebutuhan antara tanaman pertanian dan tanaman perkebunan, semisal ketika masuk musim tanam tembakau, maka tanaman perkebunan ini banyak menyedot jatah pupuk untuk tanaman pertanian, akibatnya kelangkaan pupuk tidak bisa dihindari.
Penyebab yang kedua adalah persoalan klise petani yang belum bisa mengatur tingkat kebutuhan pupuk atas tanamannya, disamping keengganan petani untuk beralih pada pupuk alternatif, semacam pupuk organik.
Pada tingkat produser penyebab kelangkaan pupuk, sering diakibatkan karena stok produksi pupuk yang cendrung makin menurun. Problem penyebabnya adalah karena bahan dasar pembuatan pupk semakin berkurang dan kita atas beberapa bahan tersebut masih menggantungkan pada negara lain.
Beberapa waktu yang lalu ketika saya melihat secara langsung keadaan pupuk dilapangan, fakta yang muncul disamping keberadaan pupuk mulai berkurang, harga pupuk juga mengalami kenaikan. Walaupun pemerintah sudah menetapkan harga baku ditingkat pengecer, tetapi kenaikan harga di lapangan sulit untuk dihindari. kenaikan itu tentu diakibatkan oleh berkurangnya stok pupuk dilapangan.

Tidak ada komentar: